Nebula. Itulah nama yang dipilih Rah
Pradaning Ratih (45 tahun) sebagai label usaha kue kering yang digeluti
selama sepuluh tahun terakhir. Bukan tanpa maksud, ibu rumah tangga yang
karib dipanggil Ratih ini berharap usaha kecil yang digeluti ini bisa
sukses setinggi bintang.
“Nebula ini kan nama rasi bintang. Kita
ingin usaha ini akan tumbuh sukses setinggi bintang,” terang ibu dari BM
Kafian Abriel dan BM Mizyala Fatin ini.
Gerai Nebula Cake terletak di Jalan KH Wahid
Hasyim 20, Banyuwangi. Tak banyak yang tahu tempat ini
melayani pemesanan kue kering khas Banyuwangi. Hanya sebuah papan kecil
bertuliskan “Nebula Cake” jadi penandanya. Nyaris tak
terlihat. Apalagi desain bangunannya lebih mirip rumah dibanding toko
oleh-oleh.
Kata Ratih, lokasi usahanya ini masih
sementara. Saat ini, ia dan sang suami, Aminullah (46 tahun), tengah
mencari lokasi yang pas untuk toko oleh-oleh. “Kami di sini memang masih
kontrak. Kami sulap sebagai tempat tinggal sekaligus tempat usaha,”
jelasnya.
Kendati begitu, dalam urusan rezeki, Nebula
Cake tak mau kalah dengan usaha serupa yang miliki tempat lebih
strategis. Ini karena keunikan cita rasa yang ditawarkan membuat Ratih
miliki pelanggan tetap.
“Hampir semua kantor di Banyuwangi ngambil
kue di sini. Baik kantor pemerintah maupun swasta. Ada juga pelanggan
luar kota,” ucap Ratih bangga.
Nebula Cake menyediakan sederet kue kering
yang cocok untuk jadi teman rapat di kantor maupun santai di rumah.
Mulai stik keju, kue Belanda (Ontbijtkoek), kastegel, nastar keju,
ladrah keju, proll tape keju, lidah kucing, bagiak keju dan kue kering
lainnya.
Unsur keju di kue kering produk Nebula ini
tak lepas dari hasil kreativitas sang pemilik usaha. Menurut Ratih,
dirinya sengaja menjadikan keju sebagai bahan pembeda dari produk
sejenis yang beredar di pasaran.
“Usaha kan harus ada yang beda dan menarik.
Ini yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba. Kalau sama dengan yang
sudah ada kan nggak ada bedanya,” jelasnya.
Bagiak keju menjadi andalan Nebula Cake. Di
tangan Ratih, oleh-oleh khas Banyuwangi ini disulap miliki cita rasa
berbeda. Selain rasa lembut yang dihasilkan dari campuran tepung larut,
tepung tapioca, susu, dan santan, Ratih menambahkan keju di
dalamnya. Selain miliki aroma kuat, keju ini memberi rasa tajam di
lidah. “Rasa lembut keju ini bisa dirasakan sampai kunyahan terakhir,”
ungkapnya.
Bagiak keju produk Nebula ini dijual dengan
harga sangat terjangkau. Satu kemasan dengan 15 potong kue bagiak
keju seberat 400 gr dijual Rp 15 ribu. Dibanding produk sejenis, Ratih
mengakui harga yang diberikan lebih tinggi. Tapi semua ini sebanding
dengan bahan-bahan yang disiapkan. Soal ini, Ratih tak kenal
kompromi. Selain pilihan, bahan-bahan itu juga miliki kualitas yang
terjaga.
“Misalnya untuk susu saya nggak mau pakai
timbangan, tapi pakai yang kaleng. Lebih mahal memang tapi kualitasnya
terjaga,” bebernya.
Seperti halnya usaha kue lainnya, musim
Lebaran merupakan masa panen bagi Nebula Cake. Semua produk yang
dikeluarkan ludes terjual. Ini tak lepas dari kejeliannya melihat
permintaan pasar. Apa yang diproduksi sudah diukur dengan daya serap
konsumen.
“Alhamdulillah, nggak pernah ada yang sampai sisa tak terjual,” papar alumnus STIE Kucekwara Malang tahun 1991 ini.
Ratih optimistis peluang usaha yang
digeluti ini masih terbuka lebar. Buktinya, usaha yang dirintis sejak
1995 ini, terus menunjukkan tren naik. Gambaran sederhana bisa dilihat
dari jumlah karyawan. Saat kali pertama merintis usaha, karyawannya
hanya satu orang. Sekarang Ratih sudah mempekerjakan tujuh karyawan yang
berasal dari masyarakat sekitar. Alat pemanas (oven) kini sudah tiga
buah.
“Saya dan suami sudah total mengurus usaha
ini. Alhamdulilah perkembangan cukup bagus. Semoga terus tumbuh
menggapai bintang seperti nama Nebula yang kami pakai,” pungkasnya.(ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar