Kamis, 16 Oktober 2014

Nebula



 

Nebula. Itulah nama yang dipilih Rah Pradaning Ratih (45 tahun) sebagai label usaha kue kering yang digeluti selama sepuluh tahun terakhir. Bukan tanpa maksud, ibu rumah tangga yang karib dipanggil Ratih ini berharap usaha kecil yang digeluti ini bisa sukses setinggi bintang.

“Nebula ini kan nama rasi bintang. Kita ingin usaha ini akan tumbuh sukses setinggi bintang,” terang ibu dari BM Kafian Abriel dan BM Mizyala Fatin ini.

Gerai Nebula Cake terletak di Jalan KH Wahid Hasyim 20, Banyuwangi.  Tak banyak yang tahu tempat ini melayani pemesanan kue kering khas Banyuwangi.  Hanya sebuah papan kecil bertuliskan “Nebula Cake” jadi penandanya. Nyaris tak terlihat. Apalagi desain bangunannya lebih mirip rumah dibanding toko oleh-oleh.

Kata Ratih, lokasi usahanya ini masih sementara. Saat ini, ia dan sang suami, Aminullah (46 tahun), tengah mencari lokasi yang pas untuk toko oleh-oleh. “Kami di sini memang masih kontrak. Kami sulap sebagai tempat tinggal sekaligus tempat usaha,” jelasnya.

Kendati begitu, dalam urusan rezeki, Nebula Cake tak mau kalah dengan usaha serupa yang miliki tempat lebih strategis. Ini karena keunikan cita rasa yang ditawarkan membuat Ratih miliki pelanggan tetap.

“Hampir semua kantor di Banyuwangi ngambil kue di sini.  Baik kantor pemerintah maupun swasta. Ada juga pelanggan luar kota,” ucap Ratih bangga.

Nebula Cake menyediakan sederet kue kering yang cocok untuk jadi teman rapat di kantor maupun santai di rumah. Mulai stik keju, kue Belanda (Ontbijtkoek), kastegel, nastar keju, ladrah keju, proll tape keju, lidah kucing, bagiak keju dan kue kering lainnya.

Unsur keju di kue kering produk Nebula ini tak lepas dari hasil kreativitas sang pemilik usaha. Menurut  Ratih, dirinya sengaja menjadikan keju sebagai bahan pembeda dari produk sejenis yang beredar di pasaran.

“Usaha kan harus ada yang beda dan menarik. Ini yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba. Kalau sama dengan yang sudah ada kan nggak ada bedanya,”  jelasnya.

Bagiak keju menjadi andalan Nebula Cake. Di tangan Ratih, oleh-oleh khas Banyuwangi ini disulap miliki cita rasa berbeda. Selain rasa lembut yang dihasilkan dari campuran tepung larut, tepung tapioca, susu, dan santan, Ratih menambahkan keju di dalamnya. Selain miliki aroma kuat, keju ini memberi rasa tajam di lidah. “Rasa lembut keju ini bisa dirasakan sampai kunyahan terakhir,” ungkapnya.

Bagiak keju produk Nebula ini dijual dengan harga sangat terjangkau. Satu kemasan dengan 15 potong kue bagiak keju seberat 400 gr dijual Rp 15 ribu. Dibanding produk sejenis, Ratih mengakui harga yang diberikan lebih tinggi. Tapi semua ini sebanding dengan bahan-bahan yang disiapkan. Soal ini, Ratih tak kenal kompromi. Selain pilihan, bahan-bahan itu juga miliki kualitas yang terjaga.

“Misalnya untuk susu saya nggak mau pakai timbangan, tapi pakai yang kaleng. Lebih mahal memang tapi kualitasnya terjaga,” bebernya.

Seperti halnya usaha kue lainnya, musim Lebaran merupakan masa panen bagi Nebula Cake. Semua produk yang dikeluarkan ludes terjual. Ini tak lepas dari kejeliannya melihat permintaan pasar. Apa yang diproduksi sudah diukur dengan daya serap konsumen.

“Alhamdulillah, nggak pernah ada yang sampai sisa tak terjual,” papar alumnus STIE Kucekwara Malang tahun 1991 ini.

Ratih optimistis  peluang usaha yang digeluti ini masih terbuka lebar. Buktinya, usaha yang dirintis sejak 1995 ini, terus menunjukkan tren naik. Gambaran sederhana bisa dilihat dari jumlah karyawan. Saat kali pertama merintis usaha, karyawannya hanya satu orang. Sekarang Ratih sudah mempekerjakan tujuh karyawan yang berasal dari masyarakat sekitar. Alat pemanas (oven) kini sudah tiga buah.

“Saya dan suami sudah total mengurus usaha ini. Alhamdulilah perkembangan cukup bagus. Semoga terus tumbuh menggapai bintang seperti nama Nebula yang kami pakai,” pungkasnya.(ram)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar